Senin, 31 Oktober 2016
Minggu, 02 Oktober 2016
Sabtu, 23 April 2016
Wanita Ini Raup Omzet Rp 100 Juta/Bulan dari Jualan Boneka Handmade
Berawal dari perhatiannya yang besar terhadap dunia
anak yang saat ini lebih memilih untuk bermain alat elektronik dibandingkan
dengan permainan tradisional, membuat Vina K Satijahardja terinspirasi untuk
membuat boneka handmade.
Vina saat ini memiliki gerai boneka bernama Lovely Dolls.
Vina saat ini memiliki gerai boneka bernama Lovely Dolls.
"Buat lovely dolls ini karena concern ke dunia anak yang sekarang
sudah lebih memilih bermain gadget dibandingkan mainan tradisional, jadi
mereka lebih kreatif lagi kan boneka handmade ini bisa diganti-ganti
bajunya jadi juga bisa merangsang kreatifitas anak," kata Vina K
Satijahardja.
Bisnis bonekanya ini berawal dari
bazar yang diadakan di sekolah anaknya. Kala itu ia membuat sebanyak 22 boneka
dengan modal Rp 700 ribu, yang habis terjual kemudian setelah itu mulai banyak
pesanan yang menghampiri.
"Awalnya itu modal Rp 700 ribu untuk membuat 22 boneka untuk dijual di bazar di sekolah anak, nah nggak lama setelah itu mulai banyak yang pesan, tapi titik awalnya itu ada yang pesan untuk suvenir sebanyak 3.000 boneka setelah itu baru berniat buat bisnis ini," kata Vina.
"Awalnya itu modal Rp 700 ribu untuk membuat 22 boneka untuk dijual di bazar di sekolah anak, nah nggak lama setelah itu mulai banyak yang pesan, tapi titik awalnya itu ada yang pesan untuk suvenir sebanyak 3.000 boneka setelah itu baru berniat buat bisnis ini," kata Vina.
Boneka yang dijual harganya bervariasi mulai dari Rp 65 ribu-500 ribu dan juga
ia menjual aksesoris untuk boneka-boneka tersebut seperti pakaian ganti boneka,
kacamata, dan topi yang dijual mulai dari harga Rp 20 ribu-250 ribu.
"Kalau boneka bervariasi harganya mulai dari Rp 65 ribu untuk yang berukuran kecil sampai Rp 500 ribu tergantung kostumnya ada yang bisa untuk pernikahan juga, aksesoris juga bikin sendiri range harga mulai dari Rp 20 ribu-250 ribu ada topi, kacamata," ujar wanita yang pernah bekerja di bank ini.
Saat ini bisnis boneka handmade miliknya ini sudah beromzet Rp 100 juta/bulan dan memiliki 2 gerai yaitu masing-masing di Bandung dan di Bogor. Ia saat ini memiliki 11 karyawan dan juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar Bogor dan Bandung untuk dibina dan diajarkan untuk membuat boneka.
"Omzet sekarang sudah Rp 100 juta/bulan, sudah ada 2 gerai di Botani Square, Bogor dan di Istana Plaza, Bandung kalau pembuatan di Bogor. Karyawan kalau yang tetap ada 8 orang yang pengerajin, yang 3 orang manajemen terus kita juga kerja sama dengan yayasan jadi pemberdayaan ibu-ibu sekitar Bogor yang janda-janda untuk dibina dan diajari membuat boneka," tutur wanita yang hobi menjahit ini.
"Kalau boneka bervariasi harganya mulai dari Rp 65 ribu untuk yang berukuran kecil sampai Rp 500 ribu tergantung kostumnya ada yang bisa untuk pernikahan juga, aksesoris juga bikin sendiri range harga mulai dari Rp 20 ribu-250 ribu ada topi, kacamata," ujar wanita yang pernah bekerja di bank ini.
Saat ini bisnis boneka handmade miliknya ini sudah beromzet Rp 100 juta/bulan dan memiliki 2 gerai yaitu masing-masing di Bandung dan di Bogor. Ia saat ini memiliki 11 karyawan dan juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar Bogor dan Bandung untuk dibina dan diajarkan untuk membuat boneka.
"Omzet sekarang sudah Rp 100 juta/bulan, sudah ada 2 gerai di Botani Square, Bogor dan di Istana Plaza, Bandung kalau pembuatan di Bogor. Karyawan kalau yang tetap ada 8 orang yang pengerajin, yang 3 orang manajemen terus kita juga kerja sama dengan yayasan jadi pemberdayaan ibu-ibu sekitar Bogor yang janda-janda untuk dibina dan diajari membuat boneka," tutur wanita yang hobi menjahit ini.
Ke depan ia berharap akan mengembangkan bisnisnya seperti membuat rumah untuk
boneka juga buku cerita.
"Ke depan sih berharap bisa bikin rumah-rumahnya, bisa bikin buku cerita karena kan boneka ini dibuat ada 7 tokoh berbeda ada Si Manis, Kutu Buku, Jahil, Lucu, Feminin, Tomboy, dan Ceria. Kendala sejauh ini juga belum ada paling di SDM, cari SDM yang benar-benar suka jahit yang agak susah," jelasnya.
Tak hanya mengincar pasar dalam negeri, ia juga berencana mengekspor boneka handmade buatannya ke Swedia pada Desember mendatang. Peluang ekspor ini terbuka karena dirinya dalam beberapa tahun mendatang akan tinggal di Swedia mengikuti suaminya yang sedang berdinas disana.
"Desember ini mau ekspor ke Swedia, jadi mereka custom bonekanya dan bajunya dari kita tapi ala Swedia nanti dikirim kesana 100 dulu, nantinya di-distribute di toko-toko soevenir di Swedia, biasanya kan Made in China sekarang kita buat Made in Indonesia," pungkasnya.
"Ke depan sih berharap bisa bikin rumah-rumahnya, bisa bikin buku cerita karena kan boneka ini dibuat ada 7 tokoh berbeda ada Si Manis, Kutu Buku, Jahil, Lucu, Feminin, Tomboy, dan Ceria. Kendala sejauh ini juga belum ada paling di SDM, cari SDM yang benar-benar suka jahit yang agak susah," jelasnya.
Tak hanya mengincar pasar dalam negeri, ia juga berencana mengekspor boneka handmade buatannya ke Swedia pada Desember mendatang. Peluang ekspor ini terbuka karena dirinya dalam beberapa tahun mendatang akan tinggal di Swedia mengikuti suaminya yang sedang berdinas disana.
"Desember ini mau ekspor ke Swedia, jadi mereka custom bonekanya dan bajunya dari kita tapi ala Swedia nanti dikirim kesana 100 dulu, nantinya di-distribute di toko-toko soevenir di Swedia, biasanya kan Made in China sekarang kita buat Made in Indonesia," pungkasnya.
Sumber : http://finance.detik.com/
Langganan:
Postingan (Atom)