No
|
Judul
Jurnal
|
Penulis
|
Latar
Belakang
|
Metode
|
Kesimpulan
|
||
1
|
FAKTOR– FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI
PRODUK SUSU ULTRA HIGH TEMPERATUR
(Studi Kasus di Swalayan Persada Malang)
|
Wulan Maulita Indrayana, Bambang Ali
Nugroho dan Budi Hartono
|
Komoditas
hasil dari subsector peternakan ialah susu Seiring dengan perkembangan
industri pengolahan susu di Indonesia, produk-produk susu olahan pun semakin
berkembang. Ada beberapa jenis
produk susu
olahan, yaitu susu segar, susu pasteurisasi, susu kental manis, susu
bubuk, susu
sterilisasi konvensional, dan
susu
sterilisasi Ultra High Temperature
(UHT). Susu
merupakan makanan penting yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
terhadap zat-zat yang
diperlukan
tubuh, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan. Besarnya
penduduk
Indonesia merupakan pasar yang
sangat
potensial bagi kalangan industri
susu. Berbagai
strategi komunikasi
pemasaran
dilakukan oleh para produsen
susu untuk
memenangkan pasar. Salah satu
pilihannya
adalah melakukan promosi
dengan
beriklan di media televisi. Susu UHT saat ini semakin banyak yang beredar di
pasaran dengan berbagai macam merek. Susu UHT semakin banyak
diminati oleh
masyarakat karena lebih praktis dan mudah untuk dikonsumsi, serta
umur simpan
yang cukup lama, yaitu
sekitar
sepuluh bulan. Kondisi tersebut
dapat memacu
banyak perusahaan
pengolahan
susu untuk memproduksi susu UHT. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang
melekat dan menyertai produk tersebut, seperti merk, desain,
warna,
kualitas dan sebagainya. Atribut
dapat
dijadikan sebagai daya tarik
tersendiri
bagi konsumen dalam
melakukan pembelian
karena atribut adalah jantung dari sebuah produk yang dapat mencerminkan
kegunaan sekaligus
penampilan
produk.
Tjiptono (
2002 ) menyatakan bahwa
atribut produk
adalah unsur – unsur produk
yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan
pembelian, dimana atribut
produk
meliputi merek, kemasan, jaminan ( garansi ), pelayanan, dan sebagainya.
Atribut-atribut
produk dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian
konsumen, yang mana semakin
lengkap dan komplit
atribut sebuah
produk,
semakin besar peluang produk
tersebut untuk
diminati oleh konsumen.
Simamora (
2002 ) bahwa atribut
produk adalah
faktor-faktor yang
dipertimbangkan
konsumen dalam
mengambil
keputusan tentang pembelian
suatu merek
ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian produk
itu sendiri. Atribut produk yang disebutkan seperti harga, merek, kualitas,
kemasan, kelengkapan fungsi ( fitur
), desain serta layanan purna jual. Rambat
dan Ahmad ( 2006 ) Menyatakan
konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi manfaat dan nilai
produk yang disebut “ the offer “. Keunggulan produk jasa terletak
pada
kualitasnya,
yang mencakup keandalan, ketanggapan , keunikan, kepastian, dan empati.
|
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
telah dilaksanakan
pada tanggal
28 Februari – 20 Maret 2013
di Swalayan
Persada yang berada di jalan
MT.Haryono
-Malang.
Populasi dan Penentuan Sampel
Penelitian ini
tidak terlepas dari obyek
sebagai
sasaran penelitian yang biasa
disebut
populasi. Pada penelitian ini
peneliti tidak
dapat menemukan data
laporan yang
menjelaskan beberapa jumlah
kosumen yang
menggunakan susu UHT.
metode accidental
sampling, yaitu tekhnik
penentuan
pengambilan sampel secara
sengaja /
kebetulan kepada konsumen yang
membeli susu
UHT, karena dalam
penelitian ini
responden tidak diketahui
jumlahnya
secara pasti.
Teknik
analisis data yang digunakan
adalah
analisis faktor dan regresi linear
berganda,
Jumlah variabel yang digunakan
adalah 18
variabel, jumlah responden
dalam
penelitian ini adalah 100 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara (Interview)
Wawancara
merupakan tekhnik
pengumpulan
data dengan metode survey
yang
menggunakan pertanyaan secara lisan
kepada subyek
penelitian. Wawancara ini
dilakukan
untuk memperoleh data
pendukung atau
penunjang dari kuisioner .
Kuesioner (Angket)
Indriantoro (
1999 ) menyatakan bahwa
kuisioner
adalah tekhnik pengumpulan
data yang
menggunakan pertanyaan-pertanyaan kepada responden untuk di
jawab,
pendistribusian kuisioner ini dapat
secara
langsung ataupun tidak langsung .
Purwadi (
2002) mengatakan bahwa
skala likert
merupakan skala yang
dipergunakan
untuk mengukur sikap
terhadap suatu
obyek dengan cara
mengajukan
sejumlah pertanyaan/statement statement.
Teknik Analisis Data
Analisis Faktor
Metode
analisis data yang digunakan
adalah
analisis faktor dengan bantuan
program SPSS for
windows.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
Regresi Linier Berganda
digunakan
untuk mengukur pengaruh
antara lebih
variabel prediktor ( variabel
bebas )
terhadap variabel terikat.
Model diatas
dapat digunakan untuk
memprediksi
pengaruh antara variabel
bebas terhadap
variabel terikat yang dapat
dilihat pada
standardized koefisien ( β )
masing-masing
variabel bebas. Analisis
dilakukan
dengan menggunakan SPSS.
Dimana
rumus analisis regresi linear berganda
|
1. Hasil
analisis data menunjukkan faktor-faktor
yang
mempengaruhi konsumen
dalam membeli
susu UHT adalah harga
jual, harga
produk saingan, rasa,
susunan gizi,
Selain itu dari hasil
tersebut dapat
dilihat bahwa variabel
bebas yang
dominan yang menentukan
keputusan
pembelian dalam membeli
produk susu
UHT di Swalayan Persada
adalah faktor
rasa produk susu.
2.
Karakteristik responden yang
mempengaruhi
keputusan konsumen
berdasarkan
data umum responden di
dominasi
berjenis kelamin perempuan
sebanyak 77
orang, umur berkisar 15-25
tahun sebanyak
87 orang, pendidian
terakhir
konsumen yaitu perguruan
tinggi
sebanyak 84 orang, pekerjaan
konsumen
sebagian besar adalah
Mahasiswa
sebanyak 88 orang,
pendapatan perbulan
sebagian besar
pendapatnnya
sekitar 250.000 –
500.000
sebanyak 26 orang, untuk
merek susu UHT
yang sering di beli
oleh responden
adalah susu ultramilk
sebanyak 55
orang alasan konsumen
memilih produk
susu ultrmilk adalah
karena rasa
yang enak, gurih dan tidak
terlalu manis.
|
||
2
|
ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN
DALAM MEMBELI PRODUK INDUSTRI GARMENT
|
Yakut
Dekrita Sari
|
Perkembangan
dunia bisnis yang dibarengi dengan perubahan pola piker konsumen yang dinamis
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli
produk.
Keberadaaan konsumen memberikan pengaruh terhadap tujuan akhir
pencapaian
perusahaan, yaitu memperoleh kentungan atau laba melalui pembelian
produk
disertai dengan kepuasan konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya
pembelian
secara terus-menerus. Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan harus
memahami faktor penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam
melakukan
pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa
perusahaan
pada saat mereka membutuhkan. Milhart (2012) menyebutkan bahwa
komunikasi
pemasaran terpadu ini bekerja untuk 4 elemen klasik bauran
pemasaran yang
dimaksud untuk menjelaskan efek dari bauran pemasaran
terhadap
perilaku konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian. Atas pertimbangan
inilah Penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui dan
memahami
perilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu
mengembangkan
barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Bauran
pemasaran bukanlah sebuah teori ilmiah, tetapi sebuah konseptual
yang
didalamnya mengenai bagaimana keputusan utama manajer membuat
penawaran
mereka sesuai dengan kebutuhan konsumen (Goi, 2009: 2). Gunawan
(2007) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa bauran pemasaran yaitu produk, promosi, harga,
saluran distriusi mempengaruhi keputusan rumah tangga untuk
membeli suatu
produk. Xia dan Monroe (2008) juga menemukan bahwa promosi
adalah aspek
yang lebih dominan dalam memberikan ketertarikan konsumen prapembelian
untuk
mendapatkan informasi produk sebelum mengambil keputusan
pembelian. Hal
ini membuktikan unsur-unsur dari bauran pemasaran dapat
mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk.
Atas dasar
ini, maka memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen
wajib
dilakukan oleh suatu perusahaan agar dengan mudah perusahaan dapat
memenangkan
persaingan pasar. Kotler (2002:29) “penentuan kebutuhan,
keinginan,
minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan konsumen dengan efektif dan
efisien adalah tugas utama organisasi agar tetap memelihara dan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan konsumen”.
Selain
memperhatikan bauran pemasaran perusahaan juga harus
mempertimbangkan
perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk.
Martoatmodjo
(2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bauran pemasaran
berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen melalui perilaku konsumen.
untuk itu
perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang baik dengan
mengimplementasikan
bauran pemasaran dalam setiap kegiatan pemasarannya
dan harus
mengetahui perilaku konsumen dalam membuat keputusan untuk
membeli suatu
produk. Kotler (2007:203) menjelaskan bahwa konsumen
memperoleh
rangsangan dari luar yang terdiri atas bauran pemasaran (produk,
harga, tempat,
promosi), ekonomi, teknologi, politik, budaya yang mempengaruhi
kotak hitam
pembeli (Kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) dan
menghasilkan
tanggapan dari pembeli untuk melakukan keputusan pembelian.
Wibawa (2006)
adapun dalam penelitiannya menyatakan bahwa keputusan
konsumen dalam
membeli suatu produk dapat dipengaruhi oleh factor perilaku
konsumen
meliputi, Pekerjaan, keluarga, garansi, promosi, kualitas, Potongan
harga.
Malaihollo (2007) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa faktor
kebudayaan,
social, pribadi dan psikologi mempunyai pengaruh terhadap
keputusan
pembelian. Sujoko (2007:12) menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang
signifikan antara bauran pemasaran dan perilaku konsumen terhadap
keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh
Dwi (2005)
juga menemukan bahwa faktor sosial dan psikologis dan bauran pemasaran
(produk, promosi, harga, tempat, dan bukti fisik) mempunyai pengaruh
terhadap
keputusan pembelian.
Perkembangan
dunia usaha di Bali terutama perusahaan tekstil semakin
meningkat
sehingga tekstil adalah salah satu sektor non migas yang penyumbang
devisa
terbesar. Perdagangan pakaian jadi (garmen) buatan masyarakat Bali yang
diperdagangkan
ke luar negeri mengalami kenaikan hingga 15,02 persen, sehingga
merupakan
penyumbang devisa tertinggi komoditi nonmigas daerah ini. Perolehan
devisa garmen
Bali 117,5 juta dolar AS periode Januari-November 2011,
meningkat jika
dibandingkan periode sama 2010 hanya 102,1 juta dolar, Hasil
perdagangan
luar negeri aneka jenis pakaian sebanyak itu memiliki peranan
tertinggi
yakni 25,43 persen dari seluruh ekspor nonmigas Bali sebanyak 462,1
juta dolar
selama Januari-November 2011 ( ANTARA, 2012). Pemerintah Kota
Denpasar
secara berkelanjutan meningkatkan produk ekspor salah satunya adalah
pakaian
jadi/industri garmen, di mana perkembangan dunia usaha tekstil dan
produk tekstil
mengalami perkembangan yang pesat. Akibat dukungan
perkembangan
teknologi yang memungkinkan pembuatan produk dengan biaya
rendah serta
mutu yang tinggi maka, konsekuensi persaingannya adalah untuk
meningkatkan
perekonomian yang berdampak pada meningkatnya permintaan.
Jumlah
perusahaan garmen di Kota Denpasar 157 buah dan yang tergabung dalam
e-commerce sebanyak 44
buah.
CV. Harris
Darmawan adalah salah satu perusahaan garmen yang berdiri
di kota
Denpasar sejak tahun 1993. Perusahaan memberi nama merk “Campur”
pada
produknya. Saat ini dalam perkembangannya perusahaan telah menghadapi banyak
persaingan dari perusahaan-perusahaan sejenis lainnya. Persaingan yang
semakin ketat
membuat perusahaan mengalami penurunan omset penjualan
selama dua
tahun terakhir sehingga perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor
yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian produk dengan meneliti bauran
pemasaran
(produk, harga, saluran distribusi, promosi) dan perilaku konsumen
(budaya,
sosial, pribadi dan psikologis).
|
Populasi dan Sampel penelitian
Dalam
penelitian ini jumlah populasi adalah seluruh konsumen yang
membeli produk
Campur. Dari populasi tersebut dipilih sampel dari dalamnya
dengan
menggunakan teknik Accidental Sampling , yaitu responden yang diambil
adalah
konsumen yang ditemui langsung ditempat penelitian yang mempunyai peluang
yang sama. Ukuran sampel (sample size) ditetapkan berdasarkan 5 x
parameter
(Malhotra, 2009: 189).
|
1) Terdapat
kecenderungan bahwa konsumen produk pakaian garmen merk
“Campur”
didominasi oleh laki laki dengan kisaran umur 18-25 tahun dengan
tingkat
pendidikan SMA dan penghasilan kurang dari Rp.1.000.000,- per
bulan.
2) Dari
analisis diskriptif responden secara umum memberikan tanggapan yang
setuju dan
sangat setuju atas 8 variabel yaitu produk, harga, saluran distriusi,
promosi,
budaya, social, psikologi, pribadi tentang pengaruh terhadap
keputusan
pembelian.
3) Hasil
analisis faktor yang ditemukan dari 8 variabel bebas yang dianalisis
yakni produk,
harga, promosi, saluran distribusi, budaya, social, pribadi,
psikologi
Nilai KMO Measure of Sampling adequacy lebih besar dari 0,5. maka
faktor-faktor tersebut mempengaruhi keputusan pembelian.
|
||
3
|
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Perbandingan Handphone Smartphone Blackberry
dengan Android)
|
ANITA
KUSUMAWATI
|
Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan
ditambah untuk saat ini Internet kian mudah diakses. Karena faktor internet
itulah banyak produsen HP Pintar atau biasa disebut Smartphone saling
berlomba untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan
informasi untuk kosumen. Dahulu handphone hanya digunakan untuk berkomunikasi
lewat telfon dan sms. Namun seiring pesatnya perkembangan teknologi dan
internet, hanpdhone pada saat ini kegunaanya lebih dari sekedar handphone
pada saat dulu.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
konsep pemasaran modern pun mengalami perkembangan dengan menempatkan
konsumen sebagai perhatian utama.
Blackberry OS adalah milik Sistem Operasi Mobile, yang
dikembangkan oleh Research In Motion untuk perusahaan BlackBerry garis
smartphone perangkat genggam. Sistem operasi menyediakan multitasking dan
mendukung perangkat input khusus yang telah diadopsi oleh RIM untuk digunakan
dalam handheld, khususnya trackwheel, trackball, dan yang paling baru, yang
trackpad dan touchscreen. Platform BlackBerry mungkin paling dikenal karena
dukungan asli untuk email perusahaan, melalui MIDP 1.0 dan, baru-baru ini,
sebuah subset dari MIDP 2.0, yang memungkinkan aktivasi nirkabel lengkap dan
sinkronisasi dengan MicrosoftExchange, Lotus Domino, atau Novell GroupWise
email, kalender, tugas, catatan, dan kontak, bila digunakan dengan
(BlackBerry Enterprise Server) Sistem operasi juga mendukung WAP 1.2.
Perkembangan Sistem Operasi Blackberry dimulai dari OS 4.x, OS 5.x, OS 6.x,
OS 7.x dan kabarnya berikutnya akan hadir OS QNX.
Sedangkan Android adalah sebuah sistem operasi untuk
berbagai perangkat mobile seperti handphone, netbook, dan komputer tablet.
Sistem operasi ini dikembangkan oleh Google Inc dengan berbasis kernel Linux
versi 2.6 dan berbagai perangkat lunak dari GNU yang bersifat Open Source.
Sekarang ini pengembangan Android ditentukan oleh sebuah konsorsium bernama
Open Handset Alliance (OHA) yang terdiri atas berbagai vendor perangkat
mobile, komputer, dan telekomunikasi seperti Intel, Nvidia, Google, Samsung,
Sprint, T-Mobile, Motorola, LG, Sony Ericsson, Toshiba, Vodafone, serta masih
banyak yang lain dan anggotanya terus bertambah. Karena Android bersifat Open
Source dan mempunyai lisensi Apache yang sangat terbuka dan bebas, maka
Android menjadi sistem operasi yang sangat popular bagi berbagai produsen
perangkat mobile. Sistem operasi Android dimulai dari versi 1.1, versi 1.5
(Cupcake), versi 1.6 (Donut), versi 2.0/2.1 (Eclair),
2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt), versi 2.3 (Gingerbread), versi
3.0/3.1 (Honeycomb), versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich), dan versi 5.0
(Jelly Bean). Pilihan terhadap Android jatuh bila Anda menyukai smartphone
multifungsi dengan browser yang baik. Android biasanya banyak digunakan di
kalangan mahasiswa, eksekutif, profesional, pegawai, dll.
Atribut
sistem operasi yang terdapat pada Blackberry dan Android akan mempengaruhi
sikap konsumen dalam mengambil keputusan membeli, seperti yang dikatakan oleh
Fandy Tjiptono (2001:103) mengenai atribut produk adalah “unsur-unsur produk
yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi),
pelayanan, dan sebagainya. Sedangkan atribut-atribut pada sistem operasi
Smartphone meliputi Fitur, Tampilan/desain, Kinerja dan layanan. Seperti yang
dikatakan Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk untuk Tampilan/desain, melakukan
fungsi-fungsinya” dan menurut Cravens (1998:14) fitur juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya.
|
1. Penguji Instrumen
Penelitian
Sebelum pengambilan data dilakukan, terlebih dahulu
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan
yang digunakan.
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil
penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana
dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data
dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum
melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik yang
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokesdastisitas.
3. Analisis Regresi
Linier Berganda
Regresi
linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam hal ini pengaruh
variable atribut produk terhadap keputusan konsumen.
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis
yang diajukan dapat terbukti kebenaranya atau tidak terbukti kebenarannya,
dengan menggunakan uji t dan uji f.
5. Koefisien
Determinasi (R²)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kamampuan
variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variable terikat amat
terbatas. Nilai
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis
yang diajukan dapat terbukti kebenaranya atau tidak terbukti kebenarannya,
dengan menggunakan uji t dan uji f.
5. Koefisien
Determinasi (R²)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kamampuan
variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variable terikat amat
terbatas. Nilai
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis
yang diajukan dapat terbukti kebenaranya atau tidak terbukti kebenarannya,
dengan menggunakan uji t dan uji f.
5. Koefisien Determinasi
(R²)
Koefisien
determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kamampuan variabel-variabel
bebas dalam menjelaskan variasi variable terikat amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat
(Ghozali, 2011 : 97).
|
1. Atribut fitur produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone Blackberry
dan Android. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan, bahwa atribut fitur
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry dan Android
terbukti kebenaranya.
2. Atribut desain produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone
Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan, bahwa
atribut desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry
dan Android terbukti kebenaranya.
3. Atribut kinerja produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone
Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan, bahwa
atribut kinerja produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Blackberry dan Android terbukti kebenaranya.
4. Atribut jenis produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone
Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis keempat yang menyatakan, bahwa atribut
jenis produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry
dan Android terbukti kebenaranya.
5. Keputusan pembelian jenis produk blackberry lebih
tinggi dibanding produk
|
||
Selasa, 12 Januari 2016
3 Aplikatif
Langganan:
Postingan (Atom)