Selasa, 12 Januari 2016

3 Aplikatif


No
Judul Jurnal
Penulis
Latar Belakang
Metode
Kesimpulan

1
FAKTOR– FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI PRODUK SUSU ULTRA HIGH TEMPERATUR
(Studi Kasus di Swalayan Persada Malang)
Wulan Maulita Indrayana, Bambang Ali Nugroho dan Budi Hartono
Komoditas hasil dari subsector peternakan ialah susu Seiring dengan perkembangan industri pengolahan susu di Indonesia, produk-produk susu olahan pun semakin berkembang. Ada beberapa jenis
produk susu olahan, yaitu susu segar, susu pasteurisasi, susu kental manis, susu
bubuk, susu sterilisasi konvensional, dan
susu sterilisasi Ultra High Temperature
(UHT). Susu merupakan makanan penting yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap zat-zat yang
diperlukan tubuh, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan. Besarnya
penduduk Indonesia merupakan pasar yang
sangat potensial bagi kalangan industri
susu. Berbagai strategi komunikasi
pemasaran dilakukan oleh para produsen
susu untuk memenangkan pasar. Salah satu
pilihannya adalah melakukan promosi
dengan beriklan di media televisi. Susu UHT saat ini semakin banyak yang beredar di pasaran dengan berbagai macam merek. Susu UHT semakin banyak
diminati oleh masyarakat karena lebih praktis dan mudah untuk dikonsumsi, serta
umur simpan yang cukup lama, yaitu
sekitar sepuluh bulan. Kondisi tersebut
dapat memacu banyak perusahaan
pengolahan susu untuk memproduksi susu UHT. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut, seperti merk, desain,
warna, kualitas dan sebagainya. Atribut
dapat dijadikan sebagai daya tarik
tersendiri bagi konsumen dalam
melakukan pembelian karena atribut adalah jantung dari sebuah produk yang dapat mencerminkan kegunaan sekaligus
penampilan produk.
Tjiptono ( 2002 ) menyatakan bahwa
atribut produk adalah unsur – unsur produk
yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian, dimana atribut
produk meliputi merek, kemasan, jaminan ( garansi ), pelayanan, dan sebagainya.
Atribut-atribut produk dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, yang mana semakin
lengkap dan komplit atribut sebuah
produk, semakin besar peluang produk
tersebut untuk diminati oleh konsumen.
Simamora ( 2002 ) bahwa atribut
produk adalah faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam
mengambil keputusan tentang pembelian
suatu merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian produk itu sendiri. Atribut produk yang disebutkan seperti harga, merek, kualitas, kemasan, kelengkapan fungsi   ( fitur ), desain serta layanan purna jual. Rambat  dan Ahmad  ( 2006 ) Menyatakan konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi manfaat dan nilai produk yang disebut “ the offer “. Keunggulan produk jasa terletak pada
kualitasnya, yang mencakup keandalan, ketanggapan , keunikan, kepastian, dan empati.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan
pada tanggal 28 Februari – 20 Maret 2013
di Swalayan Persada yang berada di jalan
MT.Haryono -Malang.

Populasi dan Penentuan Sampel
Penelitian ini tidak terlepas dari obyek
sebagai sasaran penelitian yang biasa
disebut populasi. Pada penelitian ini
peneliti tidak dapat menemukan data
laporan yang menjelaskan beberapa jumlah
kosumen yang menggunakan susu UHT.
metode accidental sampling, yaitu tekhnik
penentuan pengambilan sampel secara
sengaja / kebetulan kepada konsumen yang
membeli susu UHT, karena dalam
penelitian ini responden tidak diketahui
jumlahnya secara pasti.

Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis faktor dan regresi linear
berganda, Jumlah variabel yang digunakan
adalah 18 variabel, jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 100 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan tekhnik
pengumpulan data dengan metode survey
yang menggunakan pertanyaan secara lisan
kepada subyek penelitian. Wawancara ini
dilakukan untuk memperoleh data
pendukung atau penunjang dari kuisioner .

Kuesioner (Angket)
Indriantoro ( 1999 ) menyatakan bahwa
kuisioner adalah tekhnik pengumpulan
data yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan kepada responden untuk di
jawab, pendistribusian kuisioner ini dapat
secara langsung ataupun tidak langsung .
Purwadi ( 2002) mengatakan bahwa
skala likert merupakan skala yang
dipergunakan untuk mengukur sikap
terhadap suatu obyek dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan/statement statement.
Teknik Analisis Data
Analisis Faktor
Metode analisis data yang digunakan
adalah analisis faktor dengan bantuan
program SPSS for windows.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda
digunakan untuk mengukur pengaruh
antara lebih variabel prediktor ( variabel
bebas ) terhadap variabel terikat.
Model diatas dapat digunakan untuk
memprediksi pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat yang dapat
dilihat pada standardized koefisien ( β )
masing-masing variabel bebas. Analisis
dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Dimana rumus analisis regresi linear berganda
1. Hasil analisis data menunjukkan faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen
dalam membeli susu UHT adalah harga
jual, harga produk saingan, rasa,
susunan gizi, Selain itu dari hasil
tersebut dapat dilihat bahwa variabel
bebas yang dominan yang menentukan
keputusan pembelian dalam membeli
produk susu UHT di Swalayan Persada
adalah faktor rasa produk susu.

2. Karakteristik responden yang
mempengaruhi keputusan konsumen
berdasarkan data umum responden di
dominasi berjenis kelamin perempuan
sebanyak 77 orang, umur berkisar 15-25
tahun sebanyak 87 orang, pendidian
terakhir konsumen yaitu perguruan
tinggi sebanyak 84 orang, pekerjaan
konsumen sebagian besar adalah
Mahasiswa sebanyak 88 orang,
pendapatan perbulan sebagian besar
pendapatnnya sekitar 250.000 –
500.000 sebanyak 26 orang, untuk
merek susu UHT yang sering di beli
oleh responden adalah susu ultramilk
sebanyak 55 orang alasan konsumen
memilih produk susu ultrmilk adalah
karena rasa yang enak, gurih dan tidak
terlalu manis.


2
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK INDUSTRI GARMENT
Yakut Dekrita Sari
Perkembangan dunia bisnis yang dibarengi dengan perubahan pola piker konsumen yang dinamis mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli
produk. Keberadaaan konsumen memberikan pengaruh terhadap tujuan akhir
pencapaian perusahaan, yaitu memperoleh kentungan atau laba melalui pembelian
produk disertai dengan kepuasan konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya
pembelian secara terus-menerus. Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan harus memahami faktor penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa
perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Milhart (2012) menyebutkan bahwa
komunikasi pemasaran terpadu ini bekerja untuk 4 elemen klasik bauran
pemasaran yang dimaksud untuk menjelaskan efek dari bauran pemasaran
terhadap perilaku konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian. Atas pertimbangan inilah Penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui dan
memahami perilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu
mengembangkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Bauran pemasaran bukanlah sebuah teori ilmiah, tetapi sebuah konseptual
yang didalamnya mengenai bagaimana keputusan utama manajer membuat
penawaran mereka sesuai dengan kebutuhan konsumen (Goi, 2009: 2). Gunawan
(2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bauran pemasaran yaitu produk, promosi, harga, saluran distriusi mempengaruhi keputusan rumah tangga untuk
membeli suatu produk. Xia dan Monroe (2008) juga menemukan bahwa promosi
adalah aspek yang lebih dominan dalam memberikan ketertarikan konsumen prapembelian
untuk mendapatkan informasi produk sebelum mengambil keputusan
pembelian. Hal ini membuktikan unsur-unsur dari bauran pemasaran dapat
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk.
Atas dasar ini, maka memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen
wajib dilakukan oleh suatu perusahaan agar dengan mudah perusahaan dapat
memenangkan persaingan pasar. Kotler (2002:29) “penentuan kebutuhan,
keinginan, minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan konsumen dengan efektif dan efisien adalah tugas utama organisasi agar tetap memelihara dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen”.
Selain memperhatikan bauran pemasaran perusahaan juga harus
mempertimbangkan perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk.
Martoatmodjo (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bauran pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen melalui perilaku konsumen.
untuk itu perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang baik dengan
mengimplementasikan bauran pemasaran dalam setiap kegiatan pemasarannya
dan harus mengetahui perilaku konsumen dalam membuat keputusan untuk
membeli suatu produk. Kotler (2007:203) menjelaskan bahwa konsumen
memperoleh rangsangan dari luar yang terdiri atas bauran pemasaran (produk,
harga, tempat, promosi), ekonomi, teknologi, politik, budaya yang mempengaruhi
kotak hitam pembeli (Kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) dan
menghasilkan tanggapan dari pembeli untuk melakukan keputusan pembelian.
Wibawa (2006) adapun dalam penelitiannya menyatakan bahwa keputusan
konsumen dalam membeli suatu produk dapat dipengaruhi oleh factor perilaku
konsumen meliputi, Pekerjaan, keluarga, garansi, promosi, kualitas, Potongan
harga. Malaihollo (2007) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa faktor
kebudayaan, social, pribadi dan psikologi mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian. Sujoko (2007:12) menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara bauran pemasaran dan perilaku konsumen terhadap
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh
Dwi (2005) juga menemukan bahwa faktor sosial dan psikologis dan bauran pemasaran (produk, promosi, harga, tempat, dan bukti fisik) mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Perkembangan dunia usaha di Bali terutama perusahaan tekstil semakin
meningkat sehingga tekstil adalah salah satu sektor non migas yang penyumbang
devisa terbesar. Perdagangan pakaian jadi (garmen) buatan masyarakat Bali yang
diperdagangkan ke luar negeri mengalami kenaikan hingga 15,02 persen, sehingga
merupakan penyumbang devisa tertinggi komoditi nonmigas daerah ini. Perolehan
devisa garmen Bali 117,5 juta dolar AS periode Januari-November 2011,
meningkat jika dibandingkan periode sama 2010 hanya 102,1 juta dolar, Hasil
perdagangan luar negeri aneka jenis pakaian sebanyak itu memiliki peranan
tertinggi yakni 25,43 persen dari seluruh ekspor nonmigas Bali sebanyak 462,1
juta dolar selama Januari-November 2011 ( ANTARA, 2012). Pemerintah Kota
Denpasar secara berkelanjutan meningkatkan produk ekspor salah satunya adalah
pakaian jadi/industri garmen, di mana perkembangan dunia usaha tekstil dan
produk tekstil mengalami perkembangan yang pesat. Akibat dukungan
perkembangan teknologi yang memungkinkan pembuatan produk dengan biaya
rendah serta mutu yang tinggi maka, konsekuensi persaingannya adalah untuk
meningkatkan perekonomian yang berdampak pada meningkatnya permintaan.
Jumlah perusahaan garmen di Kota Denpasar 157 buah dan yang tergabung dalam
e-commerce sebanyak 44 buah.
CV. Harris Darmawan adalah salah satu perusahaan garmen yang berdiri
di kota Denpasar sejak tahun 1993. Perusahaan memberi nama merk “Campur”
pada produknya. Saat ini dalam perkembangannya perusahaan telah menghadapi banyak persaingan dari perusahaan-perusahaan sejenis lainnya. Persaingan yang
semakin ketat membuat perusahaan mengalami penurunan omset penjualan
selama dua tahun terakhir sehingga perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk dengan meneliti bauran
pemasaran (produk, harga, saluran distribusi, promosi) dan perilaku konsumen
(budaya, sosial, pribadi dan psikologis).
Populasi dan Sampel penelitian
Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah seluruh konsumen yang
membeli produk Campur. Dari populasi tersebut dipilih sampel dari dalamnya
dengan menggunakan teknik Accidental Sampling , yaitu responden yang diambil
adalah konsumen yang ditemui langsung ditempat penelitian yang mempunyai peluang yang sama. Ukuran sampel (sample size) ditetapkan berdasarkan 5 x
parameter (Malhotra, 2009: 189).
1) Terdapat kecenderungan bahwa konsumen produk pakaian garmen merk
“Campur” didominasi oleh laki laki dengan kisaran umur 18-25 tahun dengan
tingkat pendidikan SMA dan penghasilan kurang dari Rp.1.000.000,- per
bulan.

2) Dari analisis diskriptif responden secara umum memberikan tanggapan yang
setuju dan sangat setuju atas 8 variabel yaitu produk, harga, saluran distriusi,
promosi, budaya, social, psikologi, pribadi tentang pengaruh terhadap
keputusan pembelian.

3) Hasil analisis faktor yang ditemukan dari 8 variabel bebas yang dianalisis
yakni produk, harga, promosi, saluran distribusi, budaya, social, pribadi,
psikologi Nilai KMO Measure of Sampling adequacy lebih besar dari 0,5. maka faktor-faktor tersebut mempengaruhi keputusan pembelian.
3
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Perbandingan Handphone Smartphone Blackberry dengan Android)


ANITA KUSUMAWATI
Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan ditambah untuk saat ini Internet kian mudah diakses. Karena faktor internet itulah banyak produsen HP Pintar atau biasa disebut Smartphone saling berlomba untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan informasi untuk kosumen. Dahulu handphone hanya digunakan untuk berkomunikasi lewat telfon dan sms. Namun seiring pesatnya perkembangan teknologi dan internet, hanpdhone pada saat ini kegunaanya lebih dari sekedar handphone pada saat dulu.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran modern pun mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai perhatian utama.
Blackberry OS adalah milik Sistem Operasi Mobile, yang dikembangkan oleh Research In Motion untuk perusahaan BlackBerry garis smartphone perangkat genggam. Sistem operasi menyediakan multitasking dan mendukung perangkat input khusus yang telah diadopsi oleh RIM untuk digunakan dalam handheld, khususnya trackwheel, trackball, dan yang paling baru, yang trackpad dan touchscreen. Platform BlackBerry mungkin paling dikenal karena dukungan asli untuk email perusahaan, melalui MIDP 1.0 dan, baru-baru ini, sebuah subset dari MIDP 2.0, yang memungkinkan aktivasi nirkabel lengkap dan sinkronisasi dengan MicrosoftExchange, Lotus Domino, atau Novell GroupWise email, kalender, tugas, catatan, dan kontak, bila digunakan dengan (BlackBerry Enterprise Server) Sistem operasi juga mendukung WAP 1.2. Perkembangan Sistem Operasi Blackberry dimulai dari OS 4.x, OS 5.x, OS 6.x, OS 7.x dan kabarnya berikutnya akan hadir OS QNX.
Sedangkan Android adalah sebuah sistem operasi untuk berbagai perangkat mobile seperti handphone, netbook, dan komputer tablet. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Google Inc dengan berbasis kernel Linux versi 2.6 dan berbagai perangkat lunak dari GNU yang bersifat Open Source. Sekarang ini pengembangan Android ditentukan oleh sebuah konsorsium bernama Open Handset Alliance (OHA) yang terdiri atas berbagai vendor perangkat mobile, komputer, dan telekomunikasi seperti Intel, Nvidia, Google, Samsung, Sprint, T-Mobile, Motorola, LG, Sony Ericsson, Toshiba, Vodafone, serta masih banyak yang lain dan anggotanya terus bertambah. Karena Android bersifat Open Source dan mempunyai lisensi Apache yang sangat terbuka dan bebas, maka Android menjadi sistem operasi yang sangat popular bagi berbagai produsen perangkat mobile. Sistem operasi Android dimulai dari versi 1.1, versi 1.5 (Cupcake), versi 1.6 (Donut), versi 2.0/2.1 (Eclair),
2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt), versi 2.3 (Gingerbread), versi 3.0/3.1 (Honeycomb), versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich), dan versi 5.0 (Jelly Bean). Pilihan terhadap Android jatuh bila Anda menyukai smartphone multifungsi dengan browser yang baik. Android biasanya banyak digunakan di kalangan mahasiswa, eksekutif, profesional, pegawai, dll.
Atribut sistem operasi yang terdapat pada Blackberry dan Android akan mempengaruhi sikap konsumen dalam mengambil keputusan membeli, seperti yang dikatakan oleh Fandy Tjiptono (2001:103) mengenai atribut produk adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. Sedangkan atribut-atribut pada sistem operasi Smartphone meliputi Fitur, Tampilan/desain, Kinerja dan layanan. Seperti yang dikatakan Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk Tampilan/desain, melakukan fungsi-fungsinya” dan menurut Cravens (1998:14) fitur juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya.
1. Penguji Instrumen Penelitian
Sebelum pengambilan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.
2. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokesdastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam hal ini pengaruh variable atribut produk terhadap keputusan konsumen.

4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dapat terbukti kebenaranya atau tidak terbukti kebenarannya, dengan menggunakan uji t dan uji f.
5. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kamampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variable terikat amat terbatas. Nilai
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dapat terbukti kebenaranya atau tidak terbukti kebenarannya, dengan menggunakan uji t dan uji f.
5. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kamampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variable terikat amat terbatas. Nilai
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dapat terbukti kebenaranya atau tidak terbukti kebenarannya, dengan menggunakan uji t dan uji f.
5. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kamampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variable terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2011 : 97).
1. Atribut fitur produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan, bahwa atribut fitur berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry dan Android terbukti kebenaranya.
2. Atribut desain produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan, bahwa atribut desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry dan Android terbukti kebenaranya.
3. Atribut kinerja produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan, bahwa atribut kinerja produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry dan Android terbukti kebenaranya.
4. Atribut jenis produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone Blackberry dan Android. Sehingga hipotesis keempat yang menyatakan, bahwa atribut jenis produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry dan Android terbukti kebenaranya.
5. Keputusan pembelian jenis produk blackberry lebih tinggi dibanding produk